jump to navigation

Kakek dan Kuda Putih June 29, 2009

Posted by tintaungu in Ragam, Reksa.
add a comment

heavengarden

 

 

 

 

 

 

 

 

Seorang kakek dan cucunya, perlahan melangkah pergi meninggalkan gubug kecil di sebuah perkampungan yang sudah puluhan tahun menjadi tempat berteduh mereka. Gubug kecil beserta tanahnya yang merupakan satu-satunya harta sang kakek itu kini telah berpindah tangan menjadi milik Juragan Amir, tuan tanah dan rentenir yang terkenal kejam di kampung itu.

Kaki sang Kakek terus berjalan, diikuti cucunya.
“Kita mau tinggal dimana Kek?”
“Tenang cucuku, bumi ini luas, kita pasti akan mendapat tempat, berdoa saja pada Allah yang Maha Kaya!”

Sebagian masyarakat di kampung itu mengetahui kepergian sang kakek, di jalan mereka bertanya,
“Hendak kemanakah engkau Kek, kasihan benar…, buruk sekali nasibmu, hingga harus terusir dari rumahmu sendiri!”
“Aku pergi mengikuti kakiku, jangan kau bilang nasibku buruk, cukup katakan saja bahwa aku harus meninggalkan rumahku.” jawab sang kakek.

Kakek dan cucu itu selanjutnya memutuskan tinggal dan membangun gubug di sebidang tanah di tepi hutan, dimana tidak ada seseorang yang merasa memiliki tanah itu.

Hari-hari berlalu, kakek dan cucunya, amat menikmati kehidupan di pinggir hutan yang terpencil itu. Suatu hari, tak tahu dari mana asalnya ada seekor kuda liar putih yang sangat gagah dan bagus berputar-putar di sekitar gubug kakek. Kuda itu tampak jinak dan seakan-akan meminta kakek untuk memelihara dirinya. Kuda itupun dipelihara sang kakek dengan penuh kasih sayang. Kabar mengenai kuda itu sampai ke perkampungan, banyak orang datang untuk menyaksikan keelokan kuda itu, mereka tertarik untuk membeli kuda itu, dengan harga berapapun, termasuk Juragan Amir ingin membeli kuda itu dengan harga tinggi.

“Aku tidak akan menjualnya, dia datang padaku untuk kupelihara bukan untuk ku jual” jawab sang kakek, ketika bergantian orang kampung datang untuk membeli kuda itu.
“Dasar kakek sombong, keras kepala, orang miskin tak tahu diuntung, dibeli tidak boleh rasakan nanti kalo kudanya malah hilang!!” orang-orang menggerutu dan sebel dengan sikap kakek yang tak mau menjual kudanya.

Selang beberapa hari ada kabar mengejutkan, kuda sang kakek hilang. Orang kampungpun kembali mendatangi gubug kakek untuk membuktikan kabar itu.
“Rasakan sekarang, kalau kemarin dijual kan sudah jadi duit, sekarang malah hilang, Allah telah memberimu azab, karena kesombonganmu!!” orang kampung mengolok-olok kakek.
“Jangan kau bilang begitu, cukup katakan kuda itu hilang, cukup itu saja. Jangan ditambah ini azab atau keberuntungan, kita tidak pernah tahu dan tak berhak untuk menentukan!” jawab sang kakek.

Selang dua hari kuda itu kembali dan membawa 12 temannya yang tak kalah gagah dan bagus.
Orang kampung kembali datang, dan berkata,
“Ternyata benar kata kakek, ini bukan azab tapi keberuntungan, nasib kakek benar-benar bagus mempunyai 13 ekor kuda yang gagah-gagah!!”
“Sekali lagi jangan kau bilang begitu, cukup katakan bahwa sekarang ada 13 kuda di gubugku ini, cukup itu saja, tak perlu katakan ini keberuntungan atau bukan, kita tidak pernah tahu apa yang terjadi esok hari.” jawab sang kakek.

Sekarang cucu kakek sehari-hari disibukkan dengan acara menjinakkan kuda-kuda itu karena sebagian masih liar. Ketika sedang menaiki kuda yang masih liar, tiba-tiba cucu kakek terjatuh karena kuda itu meloncat-loncat, sehingga kaki sang cucu patah. Karena terjatuh itu, kaki cucu kakek lumpuh dan tidak bisa untuk berjalan. Orang kampung kembali mendatangi kakek,
“Ternyata benar kata kakek, ini bukan keberuntungan tapi sebuah azab, gara-gara kuda itu kini cucu kakek lumpuh, kasihan benar nasibmu Kek!”
“Jangan bilang begitu, cukup katakan kalau kaki cucuku lumpuh. Cukup itu saja. Hidup ini seberti buku dengan puluhan ribu halaman, kita tidak bisa menyimpulkan hanya dengan membaca satu halaman, yang kita tahu sangat sedikit dibandingkan dengan apa yang sebenarnya ada, berapa jumlah rambut di kepala kita saja kita tak pernah tahu bagaimana mungkin kita dapat menilai apa yang terjadi pada kita”
Orang-orangpun kembali dan tak habis mengerti dengan cara berpikir kakek.

Beberapa bulan setelah peristiwa itu ada kabar bahwa kerajaan akan berperang dan semua pemuda akan dikirim ke medan pertempuran. Pertempuran kali ini sangat berat, sehingga untuk dapat kembali dengan selamat sangatlah kecil. Karena lumpuh cucu kakek tidak ikut dikirim ke medan pertempuran. Orang-orang kampungpun kembali datang dan memberi selamat kepada kakek, karena cucunya tidak harus pergi ke medan perang yang berat itu.
“Kata kakek benar, kelumpuhan cucu kakek ternyata bukan nasib buruk tapi justru sebuah keberuntungan!”
“Aku bosan berbicara dengan kalian…………!!” jawab sang kakek sambil terus asyik membelai dan memberi makan kuda-kudanya.

(Sumber: milis_warga_kulonprogo)

                                                                   

Kekuatan Bawah Sadar Kita June 20, 2009

Posted by tintaungu in Ragam, Reksa.
add a comment

Kesadaran manusia itu terdiri atas alam sadar dan alam taksadar, yang sering disebut juga ‘bawah sadar’, atau ‘nirsadar’, atau ‘unconscious’. Mind sciences sekarang menyebutnya dengan subconscious. Hal ini merupakan inti dari psikoanalisa, yang ditemukan Sigmund Freud, seorang dokter dari Wina Austria seabad yang lalu.

Dalam alam bawah sadar ini, yang meliputi hampir 90% dari kesadaran manusia (di bawah permukaan, gunung es), tersimpan dorongan-dorongan instink primitive sejak awal kehidupan, instink untuk mempertahankan diri dengan merusak, menghancurkan, seksual, makan, membunuh, dll. Inilah instink-instink primer kehidupan.

Selain itu juga rasa kebencian, dendam, iri, permusuhan, cinta yang tidak pada tempatnya, ditekan atau direpresi di bawah sadar ini. Represi ini tak pernah sempurna, kata Freud, maka selalu muncul pada salah ucap, perilaku spontan sehari-hari, atau muncul dalam mimpi secara simbolik atau dalam bentuk tertopengi (tersamar).

Bagian sadar dalam pikiran manusia adalah bagian yang rasional. Dan bagian bawah sadar adalah bagian yang irasional.Jika kita berpikir dengan batin sadar, apa yang kita pikirkan secara kebiasaan akan mengendap dalam batin bawah sadar yang kemudian membentuknya sesuai dengan sifat pikiran kita tadi. Alam bawah sadar adalah tempat kedudukan emosi dan merupakan bagian pikiran yang kreatif. Bila kita berpikir baik, masuk ke alam bawah sadar, maka kebaikanlah yang akan terjadi. Bila kita berpikir buruk atau jahat, maka kejahatanlah yang akan terjadi.

Sekali bawah sadar menerima suatu gagasan atau ide, ia mulai mengerjakannya. Batin bawah sadar bekerja bagi gagasan baik maupun gagasan yang jelek atau buruk. Apapun yang anda akui secara mental dan anda anggap itu benar, batin bawah sadar akan menerimanya dan akan mengolahnya sebagai suatu pengalaman. Kita akan mendapatkan reaksi dari batin bawah sadar sesuai dengan sifat pikiran atau gagasan yang kita anut dalam batin sadar.

Para ahli psikologi dan psikiatri menunjukkan bahwa bila pikiran disampaikan kepada batin bawah sadar, akan terbentuk persepsi dalam sel-sel otak. Bawah sadar akan menerima gagasan apapun, dan segera mengubahnya menjadi efek. Bawah sadar bekerja melalui asosiasi gagasan-gagasan dan menggunakan tiap percik pengetahuan dalam hidup untuk mencapai tujuan.

Jadi tidak benar bila orang yang mengalami gangguan jiwa berat itu karena bawah sadarnya rusak dan menyeruak keluar. Yang benar adalah karena proses pikir orang yang terganggu berat jiwanya itu telah ‘terdistorsi’ maka inipun mengendap dalam batin bawah sadar segera mengolahnya menjadi bentuk-bentuk yang terdistorsi dan mengeluarkannya dalam bentuk tingkah laku dan pikiran yang patologik sesuai dengan pikiran terdistorsi di atas. Bawah sadar tidak rusak, hanya dia menerima hal-hal yang tidak baik, karena proses pikir yang terdistorsi, dan mengeluarkannya dalam bentuk waham-waham atau halusinasi.

William James, bapak psikologi Amerika, mengatakan bahwa daya yang menggerakkan dunia berada dalam batin bawah sadar manusia. Batin bawah sadar itu bersatu dengan kecerdasan tak terbatas dan kebijaksanaan tak terbatas. Apapun yang kita tanamkan pada batin bawah sadar kita, akan menggerakkan segala kekuatan alam untuk menjelmakan hal tersebut. Maka kita harus menanamkan ide-ide yang benar dan pikiran-pikiran konstruktif. Kita harus mengerti pengaruh timbal balik dari batin sadar dan bawah sadar. Bila kedua prinsip ini bekerja sama dalam keadaan damai, sesuai dan serasi, kita akan mendapatkan kesehatan, kebahagiaan, kedamaian, dan kesenangan.

Apapun yang dikesankan dalam batin bawah sadar kita akan dinyatakan dalam layar ruangan. Apapun yang kita rasakan sebagai benar secara subjektif, akan dijelmakan sebagai keadaan, pengalaman, dan kejadian. Karena itulah gerak dan emosi harus seimbang. Seperti di langit (bawah sadar kita), begitulah di bumi (badan kita dan lingkungan hidup kita). Bila kita berpikir secara negatif, merusak dan keji, maka pikiran ini akan mendatangkan emosi merusak yang harus mendapatkan jalan keluar. Emosi ini karena sifatnya yang negatif sering dimanifestasikan sebagai sakit maag, sakit jantung, ketegangan, dan kecemasan. Semua unsur kepribadian kita menyatakan ide itu.

Vitalitas, badan, keadaan keuangan, teman-teman, dan status sosial kita mewakili gambaran ide yang kita punyai mengenai diri kita. Inilah arti sebenarnya mengenai apa yang dikesankan dalam batin bawah sadar kita, dan yang akan dijelmakan dalam semua bidang kehidupan kita. Kita melukai diri dengan kemarahan, ketakutan, iri hati, kebencian atau dendam. Ini merupakan racun yang meresapi bawah sadar kita. Padahal kita dilahirkan tanpa sikap negatif ini. Batin bawah sadar kita menggunakan pikiran yang memberikan penghidupan, maka kita akan menghapus semua pola negatif yang mengendap di sana. Bila anda melakukan ini terus-menerus, maka semua hal yang lalu akan terhapus dan tidak akan teringat lagi.

( Sumber: Harian Kedaulatan Rakyat, 20 Juni 2009 )

                                                                                  

I Wish… June 16, 2009

Posted by tintaungu in Rindu, Rona.
add a comment

wish

 

 

 

 

 

 

I wish
to love you in a simple way
with all the unsaid words
from the woods to the fire
that burnt it to ashes

I wish
to love you in a simple way
with all the unsent signs
from the clouds to the rain
that drove it to emptiness

by Sapardi Djoko Damono

                                                                 

Resah Tanpamu – by Titi Kamal feat Anjie Drive June 13, 2009

Posted by tintaungu in Rindu, Rona.
add a comment

sayang aku tahu
kita tak banyak bicara
kau jauh disana
ku menyimpan tanya

sayang aku tahu
kita tak banyak bertemu
namun hanya kamu
yang ada di hati

reff:
jangan sampai kau lukai hatiku
aku resah lalui waktu tanpamu
jangan sampai kau ragukan cintaku
aku takkan membuatmu terluka
meragu… percayalah…

sayang aku mau kita
‘kan slalu menyatu
walau kadang rindu
menyiksa batinku

sayang aku mau
jangan pernah kau meragu
walau aku jauh
hatiku untukmu

jangan sampai kau ragukan cintaku
aku takkan membuatmu terluka
meragu… percayalah…

~